Komunitas
CCL dipelopori oleh Iman Soleh serta kawan-kawan seniman sejak tahun 1989, ketika
itu bentuknya masih berupa OTB (Organisasi Tanpa Bentuk) dengan bergejolaknya
situasi pada masa Orde Baru. Berdasarkan data historis, pada tahun 1995 komunitas
ini berubah nama menjadi Sarekat Kesenian. Nama komunitas kembali berubah pada
tahun 1998 menjadi Central Culture of
Ledeng (CCL), sampai akhirnya seorang seniman bernama Sawung Jabo
menyarankan sebuah nama Celah-Celah Langit (disingkat CCL). Alasannya cukup
tepat, karena melihat panorama langit-langit ruang aktivitas komunitas.
Masa
Orde Baru menjadi salah satu tonggak perjuangan komunitas CCL. Menyerukan
kritik melalui bentuk-bentuk kesenian yang dihadirkan, sampai pada akhirnya
tujuan dari komunitas CCL adalah memberdayakan masyarakat hingga kini. Komunitas
CCL meliputi berbagai bidang kesenian; Teater, Sastra, Musik, Tari, dan Pencak
Silat.
2019